Apa itu Jamstack? manfaatnya dan kapan harus menggunakan

Apa itu Jamstack? manfaatnya dan kapan harus menggunakan

Kamis, 2 Maret 2023

Konsep utama dari Jamstack adalah memisahkan antara konten (content), logika bisnis (business logic), dan tampilan (presentation) ke dalam...


Apa itu jamstack

Jamstack adalah suatu pendekatan dalam membangun website yang modern dan cepat. Istilah "Jamstack" sendiri adalah singkatan dari "JavaScript, API, dan Markup".

Konsep utama dari Jamstack adalah memisahkan antara konten (content), logika bisnis (business logic), dan tampilan (presentation) ke dalam tiga bagian terpisah. Hal ini dilakukan agar website dapat di-generate (pre-rendered) secara statis dan disajikan langsung ke pengguna melalui Content Delivery Network (CDN), sehingga menghasilkan performa yang sangat cepat dan mengurangi beban server.

Dalam pengembangan Jamstack, bahasa pemrograman yang digunakan biasanya adalah JavaScript dan kerangka kerja (framework) seperti React atau VueJS. Konten dapat diatur dengan menggunakan format seperti Markdown atau CMS headless, sedangkan logika bisnis dapat diatur melalui API yang terpisah seperti GraphQL.

Keuntungan dari menggunakan Jamstack adalah performa yang sangat cepat, keamanan yang lebih baik, dan mudah di-maintain karena konten dan logika bisnis dipisahkan dengan jelas. Hal ini juga memungkinkan website untuk dapat di-host di berbagai platform cloud seperti Netlify, Vercel, atau AWS.

Jamstack bukanlah sebuah teknologi baru, namun lebih merupakan sebuah konsep atau pendekatan dalam membangun website yang telah berkembang sejak beberapa tahun belakangan ini. Beberapa perusahaan besar seperti Netlify, Vercel, dan Stackbit juga telah mengadopsi konsep Jamstack dalam produk dan layanan mereka.

Konsep Jamstack berasal dari evolusi dari pendekatan pengembangan website tradisional yang mengandalkan server-side rendering (SSR) atau full-stack rendering. Pada pendekatan ini, website dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman server-side seperti PHP atau Ruby, dan tampilan website di-generate oleh server pada setiap permintaan dari pengguna.

Namun, kelemahan dari pendekatan ini adalah performa yang relatif lambat karena setiap permintaan dari pengguna harus diproses oleh server. Selain itu, website yang dibangun dengan pendekatan ini lebih rentan terhadap serangan keamanan dan lebih sulit untuk di-maintain karena konten dan logika bisnis tidak dipisahkan dengan jelas.

Seiring dengan berkembangnya teknologi web seperti React dan VueJS, maka munculah pendekatan baru yang memisahkan konten, logika bisnis, dan tampilan ke dalam tiga bagian terpisah dan menghasilkan website yang di-generate secara statis. Pendekatan ini disebut sebagai Jamstack dan menjadi semakin populer karena performa yang sangat cepat dan mudah di-maintain.

Jamstack juga memungkinkan website untuk dapat di-host di berbagai platform cloud seperti Netlify, Vercel, atau AWS dengan biaya yang lebih murah dan mudah di-scale. Oleh karena itu, Jamstack menjadi pilihan yang semakin populer untuk pengembangan website modern.

Contoh teknologi jamstack

Kumpulan teknologi yang dapat kita gunakan untuk meraih Jamstack ini ada banyak. Berikut adalah beberapa contoh teknologi yang digunakan dalam Jamstack:

  1. Static Site Generators (SSG): Seperti Jekyll, Hugo, Gatsby, atau Next.js yang digunakan untuk membuat website statis yang cepat dan mudah di-maintain.
  2. Headless CMS: Seperti Contentful, Strapi, atau Netlify CMS yang digunakan untuk mengelola konten pada website.
  3. Serverless Functions: Seperti AWS Lambda, Google Cloud Functions, atau Netlify Functions yang digunakan untuk menjalankan logika bisnis pada website seperti form submission, integrasi dengan layanan pihak ketiga, atau pengiriman email.
  4. CDN (Content Delivery Network): Seperti Netlify, Vercel, atau Cloudflare yang digunakan untuk hosting website secara global dan mempercepat waktu muat.
  5. JavaScript Frameworks dan Library: Seperti React, Vue.js, atau Angular yang digunakan untuk membangun website dengan interaksi yang dinamis.

Dalam praktiknya, teknologi-teknologi ini dapat digunakan secara bersama-sama dalam membangun website yang menggunakan pendekatan Jamstack. Misalnya, seperti website gua ini menggunakan Nuxt sebagai SSG, Nuxt Content sebagai Headless CMS, dan Netlify sebagai CDN.

Kelebihan dan kekurangan

Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan dari Jamstack:

Kelebihan Jamstack:

  • Performa yang cepat: Dengan menggunakan website statis dan serverless functions, website yang dibangun dengan Jamstack cenderung memiliki waktu muat yang lebih cepat dan performa yang lebih baik.
  • Skalabilitas yang mudah: Karena website yang dibangun dengan Jamstack tidak terikat pada server tertentu, maka website tersebut dapat dengan mudah dikembangkan dan ditingkatkan skalanya sesuai dengan kebutuhan.
  • Keamanan yang lebih baik: Karena website statis tidak memerlukan server side processing dan tidak terdapat database, maka website yang dibangun dengan Jamstack cenderung lebih aman dari serangan hacking.
  • Mudah di-maintain: Dengan menggunakan teknologi seperti Static Site Generators dan Headless CMS, pengembangan dan pemeliharaan website menjadi lebih mudah.
  • Biaya yang lebih rendah: Karena website tidak memerlukan server yang kompleks dan tidak terdapat biaya hosting server yang mahal (bahkan bisa sampai gratis), maka penggunaan Jamstack dapat menghemat biaya pembangunan dan pemeliharaan website.

Kekurangan Jamstack:

  • Tidak cocok untuk website dengan fitur kompleks: Karena Jamstack lebih cocok digunakan untuk website yang relatif sederhana dengan konten yang statis, maka website yang memiliki fitur kompleks seperti integrasi dengan sistem pembayaran atau autentikasi pengguna yang rumit mungkin tidak cocok untuk menggunakan Jamstack.
  • Kurang fleksibel: Karena website yang dibangun dengan Jamstack bersifat statis, maka website tersebut mungkin kurang fleksibel dalam melakukan perubahan konten secara real-time.
  • Pengalaman pengguna yang kurang interaktif: Karena website yang dibangun dengan Jamstack cenderung bersifat statis, maka interaksi dengan pengguna mungkin kurang interaktif dibandingkan dengan website yang dibangun dengan teknologi server-side rendering.
  • Kurang akrab bagi pengembang web: Karena pengembangan website dengan menggunakan Jamstack membutuhkan pengetahuan yang lebih spesifik dan teknologi yang belum terlalu familiar bagi pengembang web yang belum terbiasa dengan teknologi ini.

Kapan harus menggunakan?

Jamstack cocok digunakan untuk membangun website yang tidak terlalu kompleks namun memiliki tampilan yang dinamis, dengan konten yang relatif statis dan tidak memerlukan perubahan terlalu sering. Beberapa contoh jenis website yang cocok untuk menggunakan Jamstack adalah:

  1. Website portofolio, blog, atau situs web perusahaan yang memiliki konten yang statis dan tidak berubah terlalu sering.
  2. Toko online sederhana yang membutuhkan tampilan yang dinamis, namun tidak memiliki fitur yang kompleks seperti integrasi dengan sistem pembayaran yang rumit.
  3. Situs web yang digunakan untuk memperkenalkan produk atau jasa, dengan tampilan yang menarik dan interaktif namun konten yang tidak berubah terlalu sering.
  4. Namun, Jamstack mungkin tidak cocok untuk digunakan pada jenis website yang memerlukan fitur yang kompleks seperti autentikasi pengguna yang rumit seperti user login, integrasi dengan sistem pembayaran yang kompleks, atau interaksi real-time dengan pengguna.

Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk menggunakan Jamstack, Kalian perlu mengevaluasi kebutuhan dan fitur yang diperlukan pada website Kalian, sehingga Kalian dapat memutuskan apakah Jamstack cocok digunakan atau tidak.

Penutup

Jadi itulah pengertian, penjelasan, alasan menggunakan Jamstack. Walaupun penggunaan Jamstack ini dibilang modern web development, tapi arsitektur ini memiliki pros dan cons nya yang membuat penggunaan jamstack ini harus spesifisik apa yang harus dibutuhkan untuk diterapkan pada project yang ingin dibuat.

Kalian bisa pelajari lebih lanjut tentang Jamstack ini di website resmi tentang Jamstack. Kalian bisa melihat-lihat semua framework dan tools yang dibutuhkan untuk membangun sebuah website yang berbasis Jamstack. Sekian dari gua, Adios.